بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن نصره ووالاه
Di Kala Engkau Ragu Akan Kekuasaan ALLAH SWT
“Begitu tidak terhingga kasih sayang Allah kepada manusia. Allah ciptakan bumi tempat tempat tinggal. Allah ciptakan langit sebagai atapnya. Dari langit ini Allah kirimkan hujan untuk menghidupkan bumi, dan menumbukan pohonan. Lalu dari pohonan itu Allah keluarkan buah-buahan yang aneka ragam”
[Surah Al Baqarah : 21-22].
Tidak hanya itu, ALLAH Subhanahu Wa Taala juga menciptakan laut untuk berlayar, didalamnya terdapat pelbagai jenis ikan yang ALLAH Subhanahu Wa Taala halalkan untuk manusia. Di daratan juga ALLAH Subhanahu Wa Taala ciptakan binatang-binatang yang dihalakan untuk manusia makan. Tanpa ini semua manusia tentu tidak mampu bertahan. Penghidupan di atas dunia pasti dirasakan kurang sempurna.
Imam Ar Razi ketika menafsirkan " arrahmanurrahiem " ( ALLAH yang Maha Pengasih dan Penyayang ) dalam surah Al-Fatihah, mengungkapkan betapa kasih sayang ALLAH Subhanahu Wa Taala kepada hamba-hambaNya sungguh tidak terhingga. Ada dua kisah menurut Imam Ar Razi, dalam hal ini yang sangat menarik untuk kita teladani: Pertama kisah pengalaman Ibrahim bin Adham. Ibrahim menceritakan bahawa suatu hari dia pernah diberi makanan oleh suatu kaum yang dia kunjungi. Ketika hendak menyuapnya, tiba-tiba datang seekor gagak menyambar makanan itu. Ibrahim segera mengejar dan mengintai ke mana gagak itu pergi. Tidak beberapa jauh gagak itu tiba-tiba menjatuhkan makanan yang diambilnya itu ke sebuah tempat. Ibrahim segera pergi ke tempat itu. Sesampainya di sana Ibrahim tahu, bahawa ternyata makanan tersebut dijatuhkan ke mulut seorang yang sedang terbaring dalam keadaan terikat. Maha suci ALLAH yang telah menggerakkan gagak ini untuk membantu hambaNYA yang tidak mampu berbuat apa-apa.
Kisah kedua, menurut kata Imam Ar Razi terjadi kepada Dzin Nun. Dzin Nun bercerita:
"Suatu hari saya merasa tidak selesa berada di dalam rumah. Saya segera keluar. Saya ikuti langkah saya yang tidak pasti. Kemudian, saya tiba di tepi sungai Nil. Di sana saya tiba-tiba melihat seekor kalajengking yang begitu menakjubkan, berjalan menuju ke sungai Nil. Saya ikuti arah jalannya. Dan ternyata di tepi sungai itu sudah ada seekor katak yang kelihatan sedang menunggunya. Kalajengking itu kemudian melompat ke atas katak tersebut. Katak tersebut segera berangkat, berenang menggendong si kalajengking ke tepi sungai Nil yang lain. Saya segera mengikutinya dengan menaiki sebuah perahu kecil. Di sana saya menyaksikan kejadian yang sungguh mengagumkan. Saya melihat seorang anak muda yang sedang tidur di bawah sebuah pohon yang rendang. Di sampingnya ada seekor ular yang hendak menyerangnya. Namun, Kalajengking itu melompat keatas ular tersebut. Lalu terjadilah pertarungan di antara kedua makhluk itu. Sehingga keduanya sama-sama mati. Dan si anak muda itu tetap tidur nyenyak ". ( Mafaatihul Gahib : karya Ar Razi : jilid : 1, hal. : 237 )
Maha suci ALLAH yang telah mengutus seekor Kalajengking dan seekor katak untuk menyelamatkan seorang hambaNYA yang sedang tidur nyenyak itu.
Bukti lain ? Kita saksikan di dalam diri kita. ALLAH Subhanahu Wa Taala telah ciptakan jantung yang berfungsi khusus menentukan hidup atau matinya tubuh yang kita miliki. ALLAH Subhanahu Wa Taala ciptakan mata untuk melihat. ALLAH Subhanahu Wa Taala ciptakan tangan, kaki dan pendengaran. ALLAH Subhanahu Wa Taala ciptakan akal. Tanpa itu semua kita akan mati. Kemanusiaan kita tidak akan berfungsi. ALLAH Subhanahu Wa Taala tahu bahawa akal kita sangat terbatas. Ia memerlukan bimbingan wahyu untuk bagaimana menjalani hidup kemanusiannya di muka bumi. Kerana itu, agar tidak bingung manusia menggunakan segala nikmat ini, lalu ALLAH Subhanahu Wa Taala utuskan nabi-nabi. Tugas mereka adalah membimbing manusia bagaimana cara hidup. Manakala, kepada nabi terakhir Muhammad Shollallahu Alaihi Wassalam, ALLAH turunkan syariat yang lengkap iaitu " Al-Qur'an ".
Dengarkan Al-Qur'an mulai surah di dalam " Al-Baqarah " dengan ayatnya " alif laam miem, dzaalikal kitabu laa raiba fieh hudan lil muttaqien " (alif laam miem, inilah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya. Sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa). Masih ragukah manusia dengan penegasan ini? Tapi mengapa masih banyak di antara manusia yang sombong. Dia tidak mahu akan bimbingan ALLAH Subhanahu Wa Taala. Dia lupakan semua nikmat-nikmat dan kasih sayang ALLAH Subhanahu Wa Taala yang tidak terhingga itu. Dia lantas mengaku bebas dan mampu melakukan apa sahaja yang diinginkannya kerana dia ada kudrat tanpa bantuan sesiapa. ALLAHU ALLAH. Akal yang dimilikinya dituhankan. Ada manusia yang merasa tidak memerlukan lagi bimbingan wahyu. Padahal dia sangat bergantung terhadapNya. Dia sesekali tidak mampu hidup tanpa redha, kasih serta petunjuk dari ALLAH Subhanahu Wa Taala.
"وصلى اللّه على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم"
Wallahu’alam
Melalui bimbingan ALLAH SWT Yang Maha Mulia :
Al-Faqir ila ALLAH Al-Qawwiy : Almukminun
4 Syaaban 1431H/16072010
Petaling
tuhibbun[underscore]ihsan@yahoo.co.uk
http://almukminun.blogspot.com/2010/07/di-kala-engkau-ragu-akan-kekuasaan.html
Tiada ulasan:
Catat Ulasan