::Teman Bersama::

Khamis, 28 Mei 2009

Al-Kisah : Nikmat Sesaat


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه

ومن نصرهووالاه



Al-Kisah : Nikmat Sesaat


Alkisah, sekumpulan pemuda sedang melakukan perjalanan di padang pasir yang luas dan panas. Di tengah perjalanan, bekalan yang mereka miliki kehabisan. Di sebuah perkampungan tempat mereka berhenti terdapat kebun buah-buahan. Kepada si pemilik kebun salah seorang dari mereka meminta izin agar dibenarkan memetik buah-buahan yang ada di dalamnya.


Pemilik kebun bertanya, “Apakah kalian punya wang untuk membelinya?”


Salah seorang menjawab, "Tidak ada seorang pun dari kalangan kami yang masih memiliki wang. Wang kami telah habis untuk membeli bekalan sebelumnya. Tolonglah kami tuan, perjalanan kami masih jauh, bekalan kami sudah kehabisan, kami berharap tuan bermurah hati.”


Setelah melihat keadaan mereka, akhirnya pemilik kebun merasa kasihan. Dia berkata, "Baiklah, saya persilakan kalian masuk kebun dan memetik apapun dan sebanyak manapun yang kalian inginkan, tetapi dengan syarat, saya hanya beri kalian waktu 20 minit. Setelah 20 minit kalian harus beredar ya.”


“Baiklah tuan, terima kasih atas kebaikan hati tuan,” balas mereka.


Mereka yang berjumlah 20 orang itu memasuki kebun buah-buahan tersebut. Kebunnya begitu luas, indah dan bersih. Ada tempat duduk dinaungi oleh daun-daunan. Ada mata air yang mengalirkan air jernih, taman-taman indah dan penuh pesona serta segala keindahan yang menggoda pandangan mata.


Sebahagian mereka melepas lelah dengan menikmati indahnya kebun, sebahagian lagi tidur untuk melepas penat dibawah pohon, sebahagian lain bersegera menuju tempat buah-buahan untuk memetiknya.


Mereka yang sedang memetik buah-buahan berkata kepada teman-teman mereka, “Wahai teman-teman, bukan saatnya kita bersantai, perjalanan kita sangat jauh, kita hanya diberi waktu 20 minit disini. Ayuh!!! Kita bergerak dan memetik buah-buahan yang diperlukan kita!”


Sebahagian mereka tersedar setelah mendengarkan seruan itu lalu dengan cepat memetik buah-buahan. Sebahagian lagi masih asyik dalam santai dan bergurau-gurauan. Waktu terus berjalan, tidak terasa sudah mendekati 20 minit. Mereka yang memetik buah-buahan sudah memenuhi guni-guni bagi bekalan. Sedangkan yang masih santai dan bersenda gurau belum memetik apa-apa. Sebahagian yang lain tersedar hampir 5 minit sebelum batas waktu, sehingga mereka hanya mampu mengumpulkan sedikit bekal.


Waktu telah sampai 20 minit. Mahu tidak mahu mereka harus keluar. Beruntunglah mereka yang telah mengumpulkan banyak bekal, dan rugilah mereka yang menghabiskan waktunya untuk santai dan bergurau senda dan enak berfoya-foya, sehingga mereka menjadi sengsara dalam perjalanan selanjutnya. Mereka kehausan dan kelaparan ditengah padang pasir yang luas dan panas, sehingga sebahagian mereka pun tewas.


Kehidupan yang kita jalani di dunia (lebih kurang) diumpamakan dengan kisah sekelompok orang yang sedang melakukan perjalanan di padang pasir seperti dalam cerita diatas.


Hidup Hanya Sesaat


Sesungguhnya keberadaan kita di dunia hanyalah sesaat. Kehadiran kita di dunia pada hakikatnya punya tujuan yang mulia, iaitu mengenal dan mengabdi sepenuhnya kepada ALLAH SWT. Malang, ramai manusia yang lupa, lalai, terlena dan bahkan mengabaikan tujuan ini, sehingga mereka sibuk dengan dunia, lupa pada akhirat. Lupa bahawa suatu saat mereka akan keluar dan meninggalkan dunia ini.


Kematian akan datang tiba-tiba dan memisahkan mereka dengan segala kesenangan yang ada. Pada ketika itu tidak berguna lagi harta yang banyak, anak-anak yang menawan, isteri yang cantik, jawatan tinggi, populariti, dan lain sebagainya, kecuali yang digunakan pada jalan ALLAH dan datang kepada ALLAH dengan hati yang salim, amal yang berlimpah, dan iman yang tidak tercampur dengan syirik.


Mereka yang mengetahui dan sedar akan tujuan ini, tidak akan terlena dengan kesenangan yang sesat dan kesenangan yang menipu. Mereka selalu menyibukkan diri dengan beramal untuk bekal di akhirat yang kekal. Mereka rela meninggalkan kesanangan yang sesaat agar dapat meraih kenikmatan yang abadi. Mereka bukanlah seperti orang yang pemalas, suka bersantai, bersenang-senang, berangan-angan, lalai, dibuai nafsu dan menjadi pengikut syaitan laknatullahi alaih.


Siang dan malam yang mereka lalui selalu diisi dengan amal kebaikan. Setiap saat waktu yang mereka miliki bernilai kebaikan dan pahala.


ALLAH SWT, Pencipta kehidupan dunia ini telah menjelaskan dalam al-Quran tentang hakikat kehidupan dunia;


"Ketahuilah bahawa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanya kesenangan yang menipu." (QS Al-Hadid[57] : 20)


Dalam ayat lain ALLAH SWT berfirman;


"Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah ada tempat kembali yang baik ( syurga )." [QS Ali-Imran 3 : 14]


ALLAH SWT juga berfirman;


"Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui."

[QS Al-Ankabut 29 : 64]


Dari Anas ra. bahawasanya Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ya Allah tidak ada kehidupan kecuali kehidupan akhirat." (HR Muttafaq `Alaih)


Manakala, daripada Almustawrid bin Syidad Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah kehidupan dunia dibanding akhirat seperti seseorang memasukkan satu jarinya ke dalam samudra yang luas, maka lihatlah apa yang tersisa (setelah dia mengangkat jarinya itu)." (HR Muslim)


Sabda baginda Sayyiddinna Muhammad Shollahu Alaihi Wassalam lagi, "Dunia itu adalah penjara orang mukmin dan syurga bagi orang kafir." (HR Muslim)


Sabda Baginda kepada Ibnu Umar, "Hiduplah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang melewati sebuah jalan. " (HR Bukhari)


Sungguh sangat banyak ayat-ayat al-Quran dan hadist-hadits Rasulullah SAW yang menerangkan hakikat kehidupan dunia dan bahawasanya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, yang di sana ada kenikmatan yang kekal dan kesengsaraan yang abadi.


Waktu yang kita miliki di dunia hanya sesaat. Maka jadikanlah ia selalu dalam ketaatan. Mari kita mengumpul bekalan berupa akidah sohih dan ibadah untuk perjalanan yang lebih panjang lagi. Kerana, dalam perjalanan setelah kehidupan dunia nanti setiap orang akan bertanggung jawab untuk keselamatan dirinya. Bagi yang banyak membawa bekal amal soleh, dia akan selamat, adapun mereka yang tidak ada bekal maka ia akan sengsara.


Wallahu al-musta`an wa a`lam


Semoga mampu menjadi renungan kita bersama.


وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وبارك وسلم أجمعين، والحمد لله رب العالمين

Al-Haqir ila ALLAH AL-GHANIY:

Almukminun

http://almukminun.blogspot.com/2009/05/al-kisah-nikmat-sesaat.html

4 Jamadillakhir 1430H / 28052009

Tiada ulasan: