::Teman Bersama::

Khamis, 26 Februari 2009

Bila Saja Engkau Mengenalnya...


Bila Saja Engkau Mengenalnya.


Nukilan dari "asy-Syifa`" karya Qadhi 'Iyadh al-Yahsubi, sebuah atsar yang dinisbahkan kepada Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. yang menyatakan:-


الصلاة على النبي صلى الله تعالى عليه و سلم
امحق للذنوب من الماء البارد للنار

و السلام عليه افضل من عتق الرقاب


Ucapan sholawat ke atas Junjungan Nabi s.a.w. dapat memadamkan yakni menghapuskan dosa lebih daripada air sejuk memadamkan api. Ucapan salam kepada baginda lebih afdhal daripada memerdekakan hamba sahaya.


Nabi Muhammad, sallallahu alaihi wa alihi wasallam, adalah kebanggaan umat manusia. Selama sepanjang 14 abad, banyak pemikir, ahli filsafat, ilmuwan dan kaum cendekiawan, yang masing-masing merupakan bintang di bidang keilmuannya, berdiri di belakang pribadi ini, dengan rasa hormat dan kekaguman, dan dengan bangga rela masuk sebagai bahagian dari ummatnya...


*

Peristiwa-peristiwa aneh terjadi di malam kelahirannya...



Sebahagian besar patung-patung di dalam ka'bah roboh, istana kaisar Sassanid goyang dan retak, dan empat belas ornamen di puncak bangunannya runtuh. Danau kecil di Sawa Persia lenyap tertelan bumi, dan api yang dipuja orang-orang Magia di Istakhrabad, yang terus menyala sepanjang seribu tahun, tiba-tiba padam.



Bersamaan dengan peristiwa-peristiwa ini, keperibadian yang berbeda yang dia tunjukkan sejak masa kanak-kanaknya, serta petanda-petanda penuh makna pada dirinya, yang dapat dimengerti oleh orang-orang "yang mampu mengerti", merupakan isyarat bahawa dia akan mengembangi tugas mahabesar di kemudian hari...

*Telah bersabda Junjungan Nabi s.a.w. : " Orang yang bakhil itu adalah orang yang ketika mana aku disebut di sisinya dia tidak mengucapkan sholawat ke atasku." Hadits diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi daripada Baginda 'Ali r.a. dan dihukumkannya sebagai hasan shohih.



Waktu yang berjalan tak membuat kita lupa atas kebenaran dalam hal dirinya. Dia begitu segar dalam alam pikiranku, hingga begitu aku menyebut namanya yang suci itu, seolah-olah beberapa langkah lagi aku akan menjumpainya.



Sekali waktu, saat aku berziarah ke Madinah, kotanya yang penuh rahmat, aku merasakan seakan dia akan muncul dan menyambut kami. Ketika masa berlalu, berbagai ingatan dapat terlupakan, namun ingatan akan Muhammad, salallahu alaihi wa alihi wasallam, tetaplah segar di hati kaum Muslimin - sesegar mawar yang baru mekar. Karena alasan inilah, begitu namanya dikumandangkan dari puncak-puncak menara, banyak di antara kita yang meninggalkan pekerjaan, bersigegas ke masjid, menyambut ajakannya...


Juga didatangkannya satu riwayat lagi:- "Sesiapa yang bersholawat ke atasku, para malaikat akan bersholawat ke atasnya. Sesiapa yang bersholawat ke atasku sekali, Allah bersholawat ke atasnya 10 kali, dihapuskan daripadanya 10 kesalahan dan diangkatkan baginya 10 darjat," - dalam satu riwayat - "ditulis baginya 10 kebajikan".



Aku berandai, apakah kita benar-benar mengenal orang yang paling dikasihi oleh begitu banyak hati manusia ini. Bahkan aku sendiri, yang sejak usia lima tahun telah menjalankan ibadah sembahyang lima kali sehari, dan selalu berusaha dapat menjadi "hamba" di depan pintunya, aku pun bertanya pada diri sendiri, apakah aku benar-benar telah mengenalnya? Apakah kita telah berhasil mendeskripsikan sumber cinta dan antusiasme utama ini, hingga dapat membukakan hati umat manusia masa ini ?


*

Muhammad buta huruf. Dia tak belajar dari siapa pun sepanjang hayatnya dan tak pernah dipengaruhi berbagai ajaran dari tradisi menulis masa itu. Menjelang usianya menginjak empat puluh tahun, dia seringkali menyendiri ke dalam gua Hirah.



Orang yang buta huruf ini, pada saatnya keluar dari gua Hirah dengan pesan baru yang sepenuhnya otentik, untuk mengobati semua luka pada umat manusia, dan menantang semua pengarang genius masa itu, untuk mencipatakan karya yang mampu menyamai pesan otentik yang diterimanya. Ini saja cukup menunjukkan bahwa dia adalah seorang Nabi dan Rasul yang diutus oleh Tuhan untuk membimbing umat manusia ke arah kebenaran.


*


Perkenankan aku menceritakan sebuah pengalaman yang terjadi saat kunjunganku ke kota sucinya Muhammad.



Suasana khusyuk begitu kuat. Sesuatu terjadi dalam diriku. Setiap pagi aku berdoa kepada Tuhan sebanyak tujuh kali, Oh Tuhanku, selamatkan aku dari siksa neraka dan masukkan aku ke dalam surgaMu bersama-sama orang yang kau pilih. Tak ada orang beriman yang tak menghendaki masuk ke dalam surga...



Namun, dalam suasana yang seperti ini, aku bertanya pada diri sendiri: "Bila engkau diundang masuk ke surga melalui salah satu pintu dari tujuh pintu gerbangnya, mana yang kau pilih - masuk ke dalam rawdhah, ruang di dalam masjid dekat kuburan Nabi, atau masuk ke dalam surga?"



Sungguh, aku bersumpah ke hadapan Tuhan, saat itu aku mengatakan: "Tempat ini lebih mengundang bagiku. Disini aku punya kesempatan mengusapkan ke wajahku tanah jejak junjunganku SAW, dimana di pintu Nabiku ini aku telah memilih menjadi "budak yang terantai", lebih dari yang lainnya di dunia ini. Aku tak ingin kehilangan kesempatan ini..."


*

Bila saja umat manusia mengenal Muhammad secara benar, mereka pasti akan jatuh cinta padanya sebagaimana Majnun jatuh cinta pada Laila. Kapan pun namanya disebut, hati mereka akan tergetar oleh rasa gembira, karena harapan dapat masuk ke dalam aura mulia yang mengitarinya, dan siap mengikuti jalannya - sepenuh hati.


(dari Habib Rifqi Al Hamid)


يا سيدي يا رسول الله


Almukminun

http://almukminun.blogspot.com/

1 Rabiulawwal 1430H

Tiada ulasan: