::Teman Bersama::

Selasa, 14 April 2009

Selalu Bermujahadah


Selalu Bermujahadah


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن نصرهووالاه


(Kalam Al-Allamah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz)


Perhatikanlah bagaimana para mujahid sebelum kita berjuang dan menanggung derita. Lalu kita yang datang setelah mereka, apa yang telah kita perbuat?.


Sedangkan mereka, baik yang terdahulu maupun yang datang kemudian, telah menjual harta mereka untuk Allah, menjual diri mereka untuk Allah.


Perhatikanlah Khadijah binti Khuwailid RA, tanyakan kepadanya apa yang telah beliau perbuat?. Apa yang telah beliau lakukan?. Rasulullah, pemimpin alam ini, berkata, "Ia beriman kepadaku disaat orang-orang ingkar. Ia membenarkanku disaat mereka mendustakanku. Dan ia menebusku dengan diri dan hartanya". Semoga Allah meredhainya. Kerana inilah, beliau mendapat salam dari Allah.


Kemudian Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau memiliki 9 kedai di kota Makkah. Kedai-kedai itu satu demi satu tutup karena besarnya infaq yang beliau keluarkan di jalan Allah. Pada saat hijrah, ketika kenderaan telah siap, beliau sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Beliau menggunakan duri pohon kurma untuk menjahit bajunya yang usang, kerana tidak memiliki jarum. Sebuah jarum pun beliau tidak punya !!.


Sedangkan sebelum kedatangan Islam,kemahsyuran akan kekayaannya Abu Bakar As-Shiddiq tidak terungkap. Menitislah airmata Rasulullah SAW melihatnya berjalan mengenakan pakaian usang yang baru dijahitnya.


Beberapa hari sebelum meninggal, Rasulullah SAW berkata, "Sesungguhnya orang yang paling kupercaya harta dan dirinya adalah Abu Bakar. Andaikata aku hendak menjadikan seseorang dari umatku sebagai teman dekat, tentulah aku akan memilih Abu Bakar" (HR. Bukhari, Muslim, Turmudzi dan Ibin Majah). Semoga Allah meredhai mereka semua. Lalu bagaimana kebiadaban cercaan pemuka syiah keatas susuk tubuh para sahabat dapat diterima akal yang mengaku waras?


Kemudian Ali bin Abi Tholib KW. Perhatikanlah bagaimana beliau mempertaruhkan nyawanya dengan tidur di tempat tidur Rasulullah ketika Rasul hendak hijrah. Bagaimana beliau menunaikan titipan dan amanat, menghunus pedang di jalan Allah, mencurahkan segala kemampuan untuk menolong agama Allah. Sehubungan dengan Ali KW ini, Rasulullah pernah bersabda, "Esok akan kuserahkan bendera Islam kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan ia pun dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya". Bagaimana agung kecintaan ini.


Perhatikanlah pula Al-Hasan yang gugur karena diracun. Perhatikanlah Al-Husein yang tubuhnya terpisah menjadi dua. Meskipun demikian, mereka tak akan menyesal di akhirat nanti. Mengapa?. Kerana mereka telah menempuh jalan Rasulullah SAW dan meneladani beliau.


Bagaimana dengan kita wahai saudaraku?. Ruh kita tidak lebih mahal dari Ruh Al-Husein! Tidak lebih mahal dari ruh Hasan bin Ali! Tidak pula lebih mahal dari ruh Ali bin Abi Tholib KW. Lalu mengapa kita tidak merenungkan hal ini?. Mengapa kita tidak bersikap sidiq?. Mengapa kita tidak ber-tawajjuh dan menghadapkan hati kepada Allah?. Bukankah kalian ingin melihat wajah mereka di hari kiamat?. Masuk bersama mereka?. Kerana itu, ikutilah mereka, teladanilah mereka. Sesungguhnya tempat yang paling menyenangkan adalah tempat mereka.


Apakah kalian ingin berada dekat mereka?. Menemani mereka?. Melihat mereka?. Perhatikanlah niat kalian, tujuan kalian dan keikhlasan kalian. Semua pintu telah terbuka untuk kalian, namun mengapa kalian enggan memasukinya?. Masuklah bersama mereka yang masuk. Raihlah kejayaan bersama mereka yang berjaya. Hari ini adalah hari yang penuh dengan karunia. Hari diampuninya segala dosa. Hari untuk menghadap kepada Allah. Hari untuk ber-tawajjuh kepada-Nya.


Setelah mereka, datanglah orang-orang yang selalu ber-mujahadah (berjuang keras). Al-Muhajir Ahmad bin Isa datang dan berjuang, bahkan menginfakkan jutaan wang di jalan Allah dan berusaha mengembalikan umat manusia ke jalan Muhammad bin Abdullah. Al-Faqih Al-Muqaddam datang dan berjuang. Kemudian datang Habib Abdurrahman bin Muhammad Assegaf, Abu Bakar As-Sakron, Umar Al-Muhdhor dan Al-Aidrus, iaitu mereka-mereka yang selalu memerangi hawa nafsu. Berkata Sayyidinal Aidrus, "Setelah kucapai puncak kesulitan dalam memerangi nafsu, kuraih semua cita-citaku".


Allah SWT berfirman, "Adapun orang-orang yang berjuang di jalan Kami, Kami pasti akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami" [Al-Ankabut 29:69].


Setelah itu datanglah Syeikh Abu Bakar bin Salim dan murid beliau, Ahmad bin Muhammad Alhabsyi, yang setiap hari menuntut ilmu.


Lalu kemanakah perginya ilmu tersebut dari keluarga kita?. Ketahuilah, ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang tersimpan di hati para leluhur dan salafussolleh sekalian!. Ilmu yang mereka milikilah yang akan menjadikan kalian mulia, di dunia dan di akhirat. Lalu dimanakah letak ilmu tersebut dalam keluarga kita, anak perempuan dan isteri-isteri kita?.


Wallahu'alam


وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وبارك وسلم أجمعين، والحمد لله رب العالمين

Al-Haqir ila ALLAH AL-GHANIY:

Almukminun

http://almukminun.blogspot.com/2009/04/selalu-bermujahadah.html

18 Rabiulakhir 1430H / 14042009

Tiada ulasan: